Serangga Berpuasa Untuk Kesempurnaan Hidup

Puasa bukan hanya dilakukan oleh manusia, hewan dan termasuk serangga juga berpuasa.  Tanpa puasa, serangga tidak dapat menyempurnakan proses siklus hidupnya. Dalam satu siklus hidupnya, serangga mengalami metamorfosa (perubahan bentuk), dari telur, larva (ulat), pupa (kepompong) dan imago (serangga dewasa).
Masa telur serangga dapat diselesaikan dalam beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung suhu dan iklim.  Demikian juga masa pupa (kepompong) perlu waktu beberapa hari hingga beberapa bulan.  Masa pupa inilah serangga berpuasa.  Masa larva (ulat) adalah masa “sahur” bagi serangga. Makan sebanyak2 nya, sekenyang-kenyang nya, hingga selesailah masa larva  tersebut, untuk kemudian berubah bentuk, bermetamorfosa menjadi pupa atau berkepompong.
Puasanya serangga juga dipengaruhi oleh iklim setempat.  Di daerah Tropika seperti Indonesia, serangga berpuasa sebentar saja.  Maksud “sebentar” artinya beberapa hari saja.  Dibandingkan di daerah subtropika, pupa serangga dapat berpuasa hingga 3-6 bulan.
Setelah keluar dari kepompong atau pupanya, serangga boleh “berbuka” puasa.  Berbuka dengan yang manis2, madu atau nektar dari bunga2an yang sudah mekar dan masih segar.  Setelah buka dengan yang manis2, maka serangga pun kawin.  Setelah kawin, sang jantan mati terlebih dahulu.  Sementara sang betina menjadi “janda”, menyelesaikan proses peneluran hingga ke persalinan, sendirian saja.
Ketika mau meletakkan telur, serangga dewasa harus tahu kemana telur itu harus diletakkan.  Kalau ia termasuk serangga pemakan daun kubis, maka serangga yang suda “janda” tadi pun harus meletakkan telurnya di daun kubis.  Kalau tidak ada kubis, maka ia cari tanaman yang agak sejenis atau sefamili dengan kubis.  Jadi tidaklah  mungkin, si “janda” serangga pemakan kubis tadi meletakkan telurnya di pohon duren.
Wah kalo begitu hebat betul ya serangga itu.  Sebetulnya bukan serangga nya yang hebat.  Sebab serangga melakukan itu semua atas bimbingan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ada 5 juta spesies serangga, dan setiap spesies punya karakteristik sendiri2.  Punya cara makan sendiri.  Punya proses siklus hidup sendiri.  Untuk tahu itu, kita harus belajar.  Saya sudah mendalami beberapa spesies selama 20 tahun lebih.  Tetapi itu pun tidak sampai tuntas …tas ….tas …tas…
Bayangkan kalau harus mendalami ke semua 5 juta spesies itu. Perlu waktu berapa juta tahun ya ??!!  Sedang manusia paling lama cuma hidup 100 tahun.
Itulah kehebatan Ilmu Nya, Tuhan semesta alam, Yang memberi makan, memelihara, membimbing semua mahluknya, termasuklah serangga.
Kalau serangga saja harus berpuasa berhari2 atau berbulan2 untuk menyempurnakan proses hidupnya, masak sih kita manusia kalah dengan serangga.  Kita hanya berpuasa kurang lebih 14 jam saja.  Hasil dari puasa itu adalah taqwa.  Dengan taqwa itulah manusia dimuliakan oleh Tuhan sesuai kadar taqwa masing2.
Semoga kita dapat menjadi manusia yang bertaqwa, sempurna…Kau begitu sempurna…dimataku kau begitu indah, tak dapat kubayangkan hidup tanpa cintamu….
Selamat Berpuasa…

1 comments:

Boy RR mengatakan...

hmmm, jd serangga jg puasa y gan? boleh tw sumber nya gan??? silahkan mampir di http://it-welove-it.blogspot.com en kasih comment yiah...peace! btw, template nya bgus jg.

Posting Komentar

Dethread

Updates Via E-Mail

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...